Teman teman pasti suka
gak sabaran kan ? entah itu pas lagi menunggu seseorang, gak sabar pengen cepat pulang
sekolah, gak sabar pengen gampar orang, atau gak sabar ketika apa yang tidak
kita inginkan belum tercapai. Itu tadi hanya sebagian kecil contoh sabar didunia
ini. Ada juga sabar ketika kita mendapa musibah atau cobaan. Semakin kita tumbuh dewasa dan bertambahnya
usia, semakin banyak pula kita dituntut untuk bersabar.
Dan ketahuilah bahwa dalam kesabaran terhadap apa yang tidak engkau senangi terdapat kebaikan yang sangat banyak. Ketahuilah pula, bahwa pertolongan itu bersama kesabaran, dan jalan keluar, kelapangan ada bersama kesempitan/kesulitan, dan bahwasanya bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan.” (HR. Ahmad)
Menurut
Wikipedia Sabar adalah suatu sikap menahan emosi dan keinginan, serta bertahan
dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh. sabar merupakan kemampuan
mengendalikan diri yang juga dipandang sebagai sikap yang mempunyai nilai
tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang memilikinya. Semakin tinggi
kesabaran yang seseorang miliki maka semakin kokoh juga ia dalam menghadapi
segala macam masalah yang terjadi dalam kehidupan. Sabar juga sering dikaitkan
dengan tingkah laku positif yang ditonjolkan oleh individu atau seseorang.
Kesabaran adalah kunci agar kita selalu ditemani
dan dibimbing Allah. Sabar menghantarkan seseorang menjadi manusia sejati,
tangguh, elegan, dan bermartabat. Betapa banyak kerusakan yang terjadi akibat
manusia tidak bisa bersabar. Banyak kegagalan perencanaan hidup juga
diakibatkan karena kurangnya kesabaran.
Kesabaran
itu terkadang pahit, akan tetapi manis buahnya. Kesabaran seperti yang
dimiliki oleh Nabiullah Ya’kub AS ketika menghadapi kejahatan kakaknya Yusuf AS
dan hilangnya anak tercinta, Yusuf AS. Kesabaran Ya’kub AS ini diabadikan oleh
Allah SWT di dalam Al-Quran surat Yusuf ayat 18.
Pengetahuan
akan kebenaran dari seorang nabi tidak menjadikan Ya’kub AS menghardik
anak-anaknya. Ya’kub AS tahu bahwa walaupun ia mengatakan bahwa anak-anaknya
semua adalah pembohong dan sesungguhnya telah membuang Yusuf AS, tetap saja
anak-anaknya tidak akan mengakuinya. Pengetahuan kenabian yang tidak diketahui
oleh anak-anaknya, tidak menyebabkan Ya’kub AS membela pendapatnya, “Pokoknya
kamu salah, dan aku tahu aku yang paling benar.” Akan tetapi Nabiullah Ya’kub
AS justru menguatkan kesabaran dengan mengucapkan, “maka kesabaran yang baik
itulah (kesabaranku).”
وَجَاءُوا عَلَىٰ قَمِيصِهِ بِدَمٍ كَذِبٍ ۚ قَالَ بَلْ سَوَّلَتْ لَكُمْ أَنفُسُكُمْ أَمْرًا ۖ فَصَبْرٌ جَمِيلٌ ۖ وَاللَّهُ الْمُسْتَعَانُ عَلَىٰ مَا تَصِفُونَ“Mereka datang membawa baju gamis nya (yang berlumuran) dengan darah palsu. Ya’qub berkata: ‘Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu; maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang di mohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan’”. (QS. Yusuf[12]:18)
“Jadikanlah sabar dan solat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat sekali kecuali bagi orang yang khusyuk.” – [Surah al-Baqarah:45]“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan solat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.” – [Al-Baqarah:153]“Demi sesungguhnya! Kami akan menguji kamu dengan sedikit perasaan takut (kepada musuh) dan (dengan merasai) kelaparan, dan (dengan berlakunya) kekurangan dari harta benda dan jiwa serta hasil tanaman. Dan berilah khabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” – [Al-Baqarah 2:155]
Berikut ini beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yang bila kita renungkan dan pahami dengan sebaik-baiknya,
inshaa Allah bisa membuat kita semua bisa sabar dan ikhlas dalam menghadapi
ujian-Nya yang paling berat sekalipun :
·
Kita harus percaya pada jaminan
Allah bahwa : ”Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya” (QS Al Baqarah [2] : 286). Allah SWT yang
memiliki diri kita, sangat tahu kemampuan kita, jadi tidak akan mungkin Allah
memberikan ujian yang melebihi batas kemampuan kita.
·
Sebenarnya, kita semua pasti mampu
untuk bisa sabar dalam segala ujian dan segala keadaan, asalkan kita kuat iman.
·
Coba kita tanyakan pada diri kita,
saat kita ditimpa suatu ujian kesulitan, kesedihan dan atau kehilangan, apa manfaat
yang bisa kita ambil kalau kita tidak sabar dan tidak mengikhlaskannya? Apakah
dengan ”tidak sabar” dan ”tidak ikhlas” nya kita, maka bisa menghadirkan
kenyamanan untuk kita? Atau bisa membuat ujian tersebut tidak jadi datang atau
tidak jadi menimpa kita? Sekarang mari kita pikirkan kembali, kita sabar atau
tidak sabar, ikhlas atau tidak ikhlas, ujian kesulitan / kesedihan atau musibah
tetap terjadi dan menimpa kita kan? Jadi lebih baik kita terima dengan
penuh kesabaran dan keikhlasan. Bila kita bisa sabar dan ikhlas menerimanya,
maka insya Allah, tidak akan terasa berat lagi ujian tersebut, percayalah. Dan
ingat, dalam sabar, terkandung ridha Allah SWT. Dan ridha Allah SWT terhadap
kita, adalah segalanya.
·
Kita harus selalu baik sangka kepada
Allah SWT dan jangan pernah sekalipun meragukan dan mempertanyakan keputusan,
ketetapan, pengaturan dan ketentuan Allah. Kita harus bisa sabar dan
ridha terhadap apapun keputusan, ketetapan dan pengaturan-Nya. Kalau kita masih
merasa tidak puas dengan semua keputusan, ketetapan, pengaturan dan ketentuan
Allah itu, maka cari saja Tuhan selain Allah. Perhatikan firman-Nya dalam
hadits Qudsi : ”Akulah Allah, tiada Tuhan melainkan Aku. Siapa saja yang
tidak sabar menerima cobaan dari-Ku, tidak bersyukur atas nikmat-Ku dan tidak
ridha dengan ketentuan-Ku, maka bertuhanlah kepada Tuhan selain Aku.” (hadist
ini diriwatkan oleh al-Thabrani dalam Al-Mu’jam al-Kabir melalui jalur Abu Hind
al-Dari)
Sabar
memiliki banyak manfaat dan hikmahnya, di antaranya sebagai berikut:
1.
Sabar Sebagai Penolong
Kesabaran
bisa menjadi penolong yang akan menyelamatkan seseorang dari bahaya, baik
bahaya dunia terlebih lagi bahaya akhirat. Contoh kecilnya misalnya di dalam
berkendaraan.
Betapa
pun ia terburu-buru, ia tetap mengemudikan kendaraannya dengan penuh
kehati-hatian dan sesuai aturan. Saat lampu lalu lintas berwarna merah, ia pun
berhenti dengan rela, saat di dalam kota, kendaraan pun diperlamban, tidak
melebihi 40 atau 50 km/jam. Ia tetap menghargai hak-hak kendaraan lain yang ada
di depan maupun di belakang, termasuk memberi kesempatan kepada pejalan kaki
atau pengguna sepeda.
Jika
kesabaran demikian yang dipraktikkan setiap pengendara kendaraan bermotor, maka
Insya Allah ia akan selamat dari kecelakaan, ia selamat dari kejaran polisi
karena tidak mengebut di dalam kota sampai melampaui batas kecepatan, dan orang
lain pun akan selamat dari ulahnya kalau saja ia tidak sabar akibat terlalu
cepat.
2.
Pembawa Keberuntungan
Setiap
manusia normal pasti menginginkan keberuntungan. Seorang yang sedang berdagang,
ia menginginkan dapat memperoleh laba yang banyak dari dagangannya. Seorang
siswa, pelajar atau mahasiswa, ia menginginkan keberuntungan dengan kelulusan
dari studinya, baik keberuntungan dalam arti naik kelas, naik tingkat, atau
lulus plus karena memperoleh nilai yang exelence.
Sebagaimana tersurat dalam firman Allah SWT berikut, "Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung. (QS Ali Imran [3]: 200).
Tak
ada yang perlu diragukan dari janji Allah SWT, karena Allah tak pernah dan tak
akan pernah mengingkari janji-Nya. Tak ada yang perlu dibimbangkan lagi dari
keberuntungan bagi orang-orang beriman yang sabar dan bertakwa, keberuntungan
itu pasti datang, pasti akan mereka terima, baik di dunia maupun di akhirat.
Kalau tidak di dunia, pasti di akhirat, asal mereka benar-benar beriman dan
benar-benar sabar.
3.
Mendatangkan Keuntungan yang Besar
Orang
berdagang, lalu untung, itu biasa. Tapi, kalau pedagang yang beruntung besar,
nah ini pantas menjadi berita. Inilah yang dinyatakan Allah SWT dalam Al-Qur`an
bahwa keuntungan yang besar akan dapat diraih oleh hamba-hamba-Nya yang sabar.
Sabar
di dalam menjalankan perintah Allah SWT dan ajaran Rasulullah saw, meskipun
keadaannya dalam kesulitan. Tetap kokoh dalam menjauhi semua yang dilarang oleh
Allah dan Rasul-Nya, serta tahan uji terhadap segala cobaan.
Allah SWT berfirman, "Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar. (QS Fushshilat [41]: 35).
Dengan
demikian, bersabarlah. Niscaya kesabaran akan menjemput kita ke tempat terbaik.
Terbaik dalam peruntungan, hasil, dan tindakan. Sampai akhirnya kamu akan mendapatkan kenikmatan abadi di akhirat
kelak.
Biasanya orang sabar itu akan mudah
menyelesaikan suatu permasalahan, karena biasanya orang sabar dalam berfikir
selalu tenang. Jarang Mempunyai konfik dengan olang lain atau dengan lainnya
dan Tidak kaget dalam menghadapi suatu masalah
sebagai seorang muslim kita selalu
bersyukur atas apa nikmat yang telah diberikan kepada kita. Dan kita sepatutnya
yakin untuk bersabar dan yakin pada ketetapan Allah. Bahwa ketentuan dan
ketepatan yang paling baik datang dari Allah. Jangan berputus asa dalam sesuatu
yang kita jalani, dan jangan berpikiran sempit dalam arti kesabaran, karena
sabar bukanlah suatu kegiatan yang pasrah dan putus asa. Sabar disini adalah
suatu gerakan yang terus bergerak untuk perubahan, berikhtiar sungguh-sungguh
dan yang terakhir serahkan semuanya kepada Allah SWT. Jika Allah SWT belum
mengabulkan permintaan kita pada waktu dekat ini, yakinlah bawasanyaakan indah
pada waktunya.
Bersabarlah,
sesungguhnya Allah bersama dengan mereka yang sabar dan beriman kepada-Nya.
Bersabarlah. Jangan berputus asa dan
teruskanlah berjuang, mohonlah pertolongan dan perlindungan daripada Allah. Dan
yakinlah bahawa cukuplah Allah sebagai penolong.
Bersabarlah. Yakinlah bahawa Allah
sentiasa ada bersamamu, bila ditimpa musibah, hadapilah segalanya dengan tabah
Bila diuji, bersabarlah
http://alfada-network.blogspot.com/2013/03/belajar-sabar-dan-ikhlas-menurut-islam.html
http://imaminspiratif.blogspot.com/2013/04/manfaat-sabar-dalam-kehidupan.html
Comments
Post a Comment