Skip to main content

tiga potong pisang goreng



Sesuatu telah membatku terenyuh dengan mudahnya
Hanya dengan pisang goreng
Tidak banyak
Hanya tiga potong
Ketika bertemu dengan penjual pisang goreng
Di pinggir jalan
Membeli apa yang ia jual di etalase gerobaknya
Tiga puluh pisang goreng
Iya benar, sangat banyak
Sesaat aku menunggu
Di kemaskannya
Ku memberi uang
Dan menunggu bapak penjual itu menukarkan uangnya
Kemudian…
Datang seorang ibu-ibu
Tidak terlalu tua, ataupun terlalu muda
Dia lusuh
Dia lecek
Dia terlihat kotor dan tidak rapih
Mungkin dia pengemis
Iya, dia pengemis
Jujur ku tak terlalu suka
dengan orang yang tidak mau berusaha
mendapat rezki dengan cara yang lebih baik
padahal sebenarnya dia masih mampu
dari fisik nya dia pasti masih bisa
tapi mungkin
menadahkan tangan terasa jauh lebih mudah
bapak penjual memberikan uang kembalian ku
ku pikir
bapak itu akan memberi uang kepada ibu itu
tetapi tidak
ternyata dia memberikan
tiga potong pisang goreng miliknya
dan tersenyum ramah
seraya berkata
“ini saja ya, ini lebih baik dari uang”
Ibu itu masih diam
“semoga suka ya, kata orang-orang rasanya enak”
Kata bapak sambil tersenyum
 “makasih”
Sahut ibu itu singkat
Dia pun berlalu
Dengan kejadian tadi
Kejadian yang berlalu tak sampai lima menit itu
Membuat ku sadar
Menolong orang tak perlu berpikir panjang
Menolong orang tak perlu banyak basa-basi
Menolong orang tak perlu memperhitungkan
Dan tak perlu pamrih
Dan harus ikhlas
Dan senyum ramah rasa senang
Aku tau itu tak seberapa
Hanya tiga potong
Tiga potong pisang goreng
Sesuatu telah merubahku
Hari ini







Pisang goreng ini adalah tempat langganan aku kalo beri gorengan, rasanya lumayan, harganya ya lumayan juga, tau tempat gorengan ini di rekomendasikan sama guru aku pas ada acara di sekolah malem-malem disuruh beli gorengan. Yang jadi pengen balik kesini lagi kalo mau beli gorengan karna penjualnya yang memang ramah banget. Kayak tulus banget jualannya. Seneng deh liatnya, jadi seneng juga belinya. Keramahan beliau bikin berkesan banget






Note: cerita dengan sedikit perubahan

Comments

Popular posts from this blog

#Psikologi: Self Fulfilling Prophecy

Mau bahas sesuatu yang kebetulan sedang relate dengan kejadian aku hari ini. Sepertinya hari ini aku sedang tidak beruntung. Hari ini diawali dengan motor mogok dan aku berpikir hari ini akan sangat melelahkan. Dannnnn ternyata benar ajah :( Mungkin dari kalian juga pernah merasakan ini. Ketika baru aja keluar dari rumah mengalami hal yang tidak menyenangkan. Kemudian kita meyakini bahwa itu adalah awal yang buruk dan akan menjadi hari yang buruk sepanjang hari. Trus ngejudge hari itu akan jadi bad day buat kamu. Kemudian ternyata benar, kamu telat datang kekampus, lupa membawa notebook atau modul, bermasalah dengan dosen, urusan organisasi berantakan dan hal buruk lainnya. Biasanya diakhir hari cuma bisa menangis dan mengeluh kelelahan mental. Hal ini bisa saja kita sedang mengalami sesuatu yang disebut a self-fulfilling prophecy. Dengan kata lain, harapan tentang suatu subyek baik berupa prediksi positif maupun negatif, seperti terhadap seseorang atau peristiwa, dapat memengaruhi...

Where?

“It is difficult to find happiness within oneself, but it is impossible to find it anywhere else.” ―  Arthur Schopenhauer  

Untuk seseorang yang belum sempat kutemui

Maaf pasti tidak bisa menebus semua ini. Tapi sungguh, saya terlanjur menyanyangi kamu nak. Sudah saya siapkan panggilan “mama” adalah yang paling tepat untuk kita. Sudah mama siapkan daftar nama-nama indah untuk kamu. Lengkap beserta nama panggilannya.   Seumur hidup, saya tidak pernah sekalipun menggendong bayi. Tapi saya sudah mencoba belajar.  Sambil membayangkan betapa bahagianya kita nanti. Sungguh tidak sabar. Mungkin bagi orang lain ini berlebihan.  Tapi tidak.  Kamu adalah anak pertama yang dinantikan banyak orang. Pasti kamu sangat disayang nantinya.  Bahkan belum lahir pun, semua orang menyanyangi kamu lewat mama.  Tapi ternyata Allah tak takdirkan kamu di lahirkan sesuai waktunya. Dan saya memang belum pantas untuk dipanggil mama. Aku selalu merindukan kamu meskipun kita belum pernah bertemu. … Pertama kali dalam hidup, saya merasakan sakit itu. Sakit sekali. Saya    tidak sanggup menahan rasa sakit di tubuh sekaligus di hati ini. Rasa...