Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats (SWOT) 7 Pilar
Karakter dan Kepemimpinan pada Pemuda Regional
Dibuat Oleh : Rahmadilla Nuratikah (Banjarbaru)
Kota Banjarbaru adalah salah satu
kota yang terdapat di Kalimantan Selatan. Berdiri pada tanggal 20 April 1999
berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1999 dan memiliki luas wilayah 371,30
km² (37.130 ha). Kota Banjarbaru memiliki motto yaitu Gawi Sabarataan yang
artinya Bekerja Semua dan Semboyan sebagai Kota Idaman. Memerlukan waktu
sekitar 1 jam dari Banjarmasin ibukota Kalimantan Selatan. Berdasarkan
informasi dari Badan Pusat Statistik Kota Banjarbaru memiliki 410.225 jiwa
(2013) terbagi kedalam 5 kecamatan. Suku banjar merupakan suku yang paling
banyak berada di Kota Banjarbaru disusul suku jawa dan suku sunda.
Menurut
UU RI No. 40 tahun 2009 tentang kepemudaan, pemuda adalah mereka yang berusia
antara 18 hingga 35 tahun. Kondisi bangsa Indonesia sekarang diperlukan pemuda
yang berkarakter dan memiliki jiwa kepemimpinan agar dapat berungguh-sungguh
memberikan kontribusi kepada bangsa. Pemuda yang terdapat di kota Banjarbaru
memiliki potensi, minat, dan bakat yang beragam, dapat dilihat dari aktifnya berbagai
macam kegiatan kepemudaan maupun organisasi yang berhubungan dengan kepemudaan
di Banjarbaru. Serta terbukanya peran pemerintah dalam mewadahi kegiatan
kepemudaan yang ada, seperti dukungan terhadap pelaksanaan Kirab Pemuda pada
tahun 2017 lalu, penerimaan audiensi oleh organisasi kepemudaan, dan
sebagainya.
Analisis
SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk merencanakan sesuatu hal yang
dilakukan dengan SWOT. SWOT adalah sebuah singkatan dari, S adalah Strengths atau Kekuatan, W adalah Weakness atau Kelemahan, O adalah Opportunity atau Kesempatan, dan T
adalah Threat atau Ancaman. SWOT ini biasa
digunakan untuk menganalisis suatu kondisi. Harapannya dengan pembuatan
analisis SWOT ini dapat menjelaskan kondisi kepemudaan di Kota Banjarbaru
berdasarkan 7 Pilar Karakter dan 7 Pilar Kepemimpinan. 7 Pilar Karakter yaitu
Cinta Kasih, Integritas, Kebersahajaan, Totalitas, Solidaritas, Keadilan dan
Keteladanan. Sedangkan 7 Pilar Kepemimpinan yaitu Mengenal Diri, Komunikasi,
Akhlak, Kekuatan Belajar, Pengambilan Keputusan, Manajerial, dan
Penorganisasian. Berikut merupakan pemaparan dari analisis SWOT tersebut :
Analisis Strengths (Kekuatan)
Pemuda Banjarbaru sangat beragam dan
tersedia berbagai wadah untuk mengembangkan minat dan potensi. Selain penduduk
asli Kota Banjabaru, pemuda kota Banjarbaru juga diwarnai dengan para pendatang
seperti mahasiswa-mahasiswi yang menempuh perkuliahan di Kota Banjarbaru, dan
tidak jarang mereka juga turut serta mengambil andil dalam kegiatan kepemudaan.
Untuk pilar karakter terdapat cinta kasih pemuda terhadap kemajuan kota
Banjarbaru seperti turut sertanya pemuda dalam kegiatan pengembangan potensi
seperti ajang pemilihan Duta Wisata, acara yang dibuat atau didukung pemerintah
seperti Book Fair, Ulang Tahun
Banjarbaru, bahkan acara seperti Jakcloth
selalu ramai dikunjungi. Terdapat pula Cafe atau tempat berkumpul yang
dikhususkan untuk tempat berdiskusi. Pemuda Banjarbaru memiliki solidaritas
tinggi dalam mencapai tujuan bersama-sama. Dapat dilihat dari kegiatan orasi di
ruang publik dan audiensi kepada pihak pemerintah dengan bekerja samanya para
organisasi kepemudaan untuk mencapai tujuan. Seperti beberapa waktu yang lalu
orasi dan audiensi mengenai pembukaan lahan tambang di Kalimantan Selatan yang
menuai banyak protes, Organisasi Kepemudaan bersatu, bekerja sama, dan membagi
tugas untuk orasi di ruang publik dan
audiensi kepada pihak pemerintah. Hal tersebut
juga digambarkan sebagai pemuda yang totalitas untuk mewujudkan sesuatu.
Sedangkan pada pilar kepemimpinan hal ini dapat menjadi kekuatan pada bagian
komunikasi dan pengorganisasian.
Analisis Weaknesses (Kelemahan)
Masih
banyak berita dan informasi mengenai permasalahan di Kota Banjarbaru yang
dilakukan oleh pemuda. Permasalahan tersebut seperti pengangguran, pelecehan
seksual, kehilangan barang-barang berharga, penipuan, etika bersosial media,
pergaulan bebas yang berakibat pada seks bebas dan obat-obatan terlarang. Hal ini dapat terjadi
karena kurangnya pengawasan orang tua atau masyarakat sekitar dan minimnya pengetahuan
akan hal yang memiliki dampak buruk. Gaya hidup beberapa pemuda di Kota
Banjarbaru bisa dikatakan konsumtif seperti terus meningkatnya pemuda
mengunjungi pusat perbelanjaan. Dari seluruh populasi yang disebut pemuda pada
Kota Banjarbaru, pemuda yang tidak aktif pada kegiatan kepemudaan, pengembangan
diri dan hal-hal bermanfaat lainnya
masih dikatakan cukup banyak. Terlihat dari pemuda yang banyak meluangkan
waktunya untuk nongkrong maupun keaktifan mahasiswa di kampusnya. Pemaparan
tersebut merupakan kelemahan pada pilar karakter yaitu integritas dan kebersahajaan.
Sedangkan pada pilar kepemimpinaan yaitu komunikasi, mengenal diri dan akhlak.
Analisis Opportunities (Kesempatan)
Keberagaman pemuda Banjarbaru dan
para pendatang yang turut mewarnai kegiatan kepemudaan merupakan potensi bagi
pemuda Banjarbaru untuk mengoptimalkan diri dan saling melengkapi satu sama
lain. Peran pemerintah kota yang terbuka dan turut mewadahi serta memfasilitasi
kegiatan kepemudaan merupakan kesempatan untuk memaksimalkan peran pemudaan.
Pemaparan tersebut dapat meningkatkan kesempatan pada seluruh pilar karakter
dan pilar kepemimpinan.
Analisis Threats (Ancaman)
Permasalahan
di Kota Banjarbaru yang dilakukan oleh pemuda jika tidak segera diatasi tentu
akan menjadi ancaman bagi Kota Banjarbaru. Saat ini beberapa pihak masih kurang
kesadarannya untuk mensosialisasikan bagaimana peran pemuda yang baik dan
diharapkan. Hal tersebut dapat menjadi ancaman bagi pilar karakter dan pilar
kepemimpinan meskipun sebelumnya merupakan kekuatan.
Comments
Post a Comment