Skip to main content

Posts

Showing posts from 2020

Titik Tertinggi Bahagia

Saya penasaran mengenai konsep bahagia seutuhanya itu seperti apa. Sebelum memikirkannya saya coba mencari tahu pada fitur pencarian internet dan tertuju pada laman KBBI. Bahagia menurut KBBI adalah ba·ha·gia 1 n keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dari segala yang menyusahkan) "Keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dari segala yang menyusahkan)" Celakalah bagi saya jika arti bahagia adalah seperti ini. Sudah dapat dipastikan saya tidak akan pernah bahagia. Saya putuskan untuk mencari konsep lain dari bahagia. Saya pikir salah satu bahagia dapat diwujudkan dalam bentuk seseorang yang datang. Ada saat dimana saya merasa tidak berguna, ada seseorang yang masih menaruh kepercayaan bahwa saya tak sehina itu. Ada saat dimana saya tidak percaya diri dari ujung kaki sampai kepala, ada seseorang yang ingatkan bahwa berubah itu adalah usaha hasil yang baik adalah bonus. Ada saat dimana saya tak pantas untuk bermimpi, ada seseorang yang pastikan bahwa masa depan...

Sumbawa

Runtuh

217 menuju 366. Mungkin waktu yang tepat untuk meratapi. Resapi gagal tiap gagal. Masuk terus masuk. Selamat datang di dunia baru, yang mereka sebut menjadi dewasa. Ku pikir ini akan menjadi indah, rupanya kepala ini terlalu besar mengira. Hidup seperti diatas sampan, tapi tak pandai mengayuh. Bukan hanya tak pandai, bahkan kayuh pun aku tak punya. Mengayuh dengan tangan. Pelan sekali. Letih sekali. Ku kira aku tak punya kayuh itu. Dunia memang tempatnya tidak adil. Atau aku yang tidak adil. Lupa berterimakasih saat dunia sedang baik-baiknya. Mulai hari ini jangan sering-sering salahkan semesta. Dia sudah bekerja semestinya. Yang punya mimpi bukan hanya diri ini. Ada yang lari. Ada yang jalan. Ada yang diam sebentar. Ada yang saling sikut, tapi saling senyum. 8564 menuju yang tidak diketahui. Sungguh aku pun penasaran di 10.000 atau 20.000 Aku akan seperti apa dan sedang dengan siapa. Tapi harusnya kau tahu, 247 ini adalah apa yang kan dipetik nanti. Biasakan tanpa alas kaki. Biasakan ...

Hasrat Untuk Berubah

Ketika aku muda dan bebas berkhayal,  aku bermimpi ingin mengubah dunia.  Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku,  kudapati bahwa dunia tak kunjung berubah.  Maka cita-cita itu pun agak kupersempit,  lalu kuputuskan untuk hanya mengubah negeriku,  namun tampaknya hasrat itupun tiada hasil.  Ketika usiaku semakin senja.  dengan semangat yang masih tersisa,  kuputuskan untuk hanya mengubah keluargaku, orang-orang yang paling dekat denganku.   Tapi celakanya,  mereka pun tidak mau diubah!  Dan kini,  sementara aku berbaring saat ajal menjelang,  tiba-tiba kusadari. "Andaikan yang pertama-tama ku ubah adalah diriku  maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan  mungkin aku bisa mengubah keluargaku.  Lalu berkat inspirasi dan dorongan mereka,  bisa jadi aku pun mampu mengubah negeriku. Kemudian siapa tahu,  Aku pun bahkan bisa mengubah dunia."  Ditulis dan dicatat ulang oleh Eimir Am...

Desa Belangian :)